Pilih Skripsi atau Cinta?

|




TAHUN terakhir di kampus adalah saatnya kita serius menghadapi perkuliahan dan meraih kelulusan. Tetapi, di tengah berbagai stres yang melanda, kita justru bertemu seseorang yang membuat kita jatuh cinta.

Dilema pun muncul. Haruskah kita fokus pada kuliah dan skripsi, atau justru menuruti perasaan dan mendapatkan si pujaan hati?

Ketika masih menjadi mahasiswa baru, kita dapat dengan mudah menjalani masa pacaran tanpa melupakan kewajiban kuliah. Tetapi, tahun terakhir kuliah berarti kita harus berkutat dengan skripsi, dan bahkan mulai memikirkan rencana pekerjaan di masa depan.

Tidak heran, kita pun akan membutuhkan usaha lebih keras untuk mempertahankan hubungan dengan sang pacar, atau malah memulai hubungan baru. Tetapi ini bukan berarti pacaran di awal masa kuliah lebih mudah. Kenyataannya, merencanakan hidup setelah masa kuliah dengan seseorang yang spesial terbukti dapat sangat menantang.

Jika kamu benar-benar mencintai seseorang dan telah menjalin hubungan cukup lama dengannya, tidaklah realistis juga untuk memutuskan berpisah hanya karena kamu ingin konsentrasi kuliah. Tetapi jika kamu bertemu dengan sang belahan jiwa di tahun terakhir kuliah, maka kamu perlu mempertimbangkan baik dan buruknya sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius. Pasalnya, di tengah kesibukan dan kewajiban yang menumpuk, kita akan kesulitan menyeimbangkan waktu antara kuliah, skripsi, melamar kerja atau beasiswa pascasarjana, dengan kemungkinan memulai suatu hubungan baru.

Situs College Cures, Sabtu (18/2/2012) melansir, ketika kita bertemu seseorang di tahun terakhir kuliah, kita perlu 'melihat' apa yang akan terjadi setelah lulus. Kita perlu juga mempertimbangkan visi pasangan tentang hubungan yang sedang kita jalani. Apakah kita dan sang pacar sama-sama menginginkan hubungan jangka panjang dengan kemungkinan pernikahan, atau hanya sebatas mengisi kekosongan dan bersenang-senang.

Memang, tidak ada salahnya dengan menjalin hubungan dengan seseorang dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan. Tetapi jika kita memang ingin fokus pada kuliah dan sedang tidak ingin berpacaran, maka akan lebih baik jika kamu tetap singel.

Tetapi, berpacaran di tahun terakhir kuliah dengan segudang kesibukan juga mungkin dilakukan. Pastikan saja kamu berbicara dari hati ke hati dengan sang pacar tentang rencana hidup kalian. Dengan begitu, kalian bisa mengompromikan keputusan-keputusan yang terbaik untuk berdua, dan khususnya sebagai mahasiswa yang sebentar lagi lulus.

Ingat saja, kamu telah berusaha keras untuk menjalani kuliah hingga tahun terakhir. Jadi, jangan langsung mengubah rencanamu untuk seseorang, kecuali kamu benar-benar mencintainya dan mengetahui bahwa yang kamu lakukan adalah hal yang benar

Tips Berburu Beasiswa Internasional

|

BERBURU beasiswa untuk kuliah di luar negeri sebenarnya gampang-gampang susah. Kamu perlu mengenal baik sistem beasiswa di tiap negara tujuan.

Australia, Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada adalah empat negara favorit para pemburu beasiswa. Lantas bagaimana peluang beasiswa yang ditawarkan empat negara tersebut? Berikut penjelasannya seperti dikutip dari Hindustan Times, Jumat (13/1/2012).

Mahasiswa Sarjana vs Pascasarjana
Jika kamu akan melamar ke lebih dari dua negara, kamu harus memahami tren beasiswa secara umum di tiap negara. Konsultan senior lembaga pendidikan di India untuk Australia, Sapna Trivedi memberikan sarannya.

“Umumnya, mahasiswa PhD bebas biaya kuliah sepenuhnya di Australia. Namun, hal ini tidak mungkin di tingkat pascasarjana. Sementara untuk level sarjana ada pilihan pendanaan yang disediakan universitas,” jelasnya.

Bagi kamu yang mempertimbangkan program sarjana dan pascasarjana di Australia, kelompok delapan universitas atau dikenal sebagai G8, merupakan pilihan terbaik. Kedelapan kampus berbasis beasiswa itu adalah University of Adelaide, Australian National University, University of Melbourne, Monash University, University of New South Wales, University of Queensland, University of Sydney dan University of Western Australia.

Kondisi pilihan beasiswa untuk mahasiswa sarjana yang lebih baik di Australia, tidak terjadi di Amerika. Sebuah laporan yang disusun Institut Pendidikan Internasional pada 2005 mengungkapkan hampir 80,9 persen mahasiswa menggunakan sumber dana pribadi dan keluarga untuk membayar biaya pendidikan mereka.

Asosiasi nirlaba profesional untuk pendidikan internasional, NAFSA menyatakan, sebagian besar universitas di Amerika tidak menawarkan bantuan untuk mahasiswa internasional di tingkat sarjana, dan lebih banyak tersedia untuk level pascasarjana (program gelar master).

Namun, Manajer lembaga Study Overseas, Mehnaz Soonawalla, menjelaskan, kriteria beasiswa kuliah pascasarjana di AS lebih fleksibel. "Beasiswa di Amerika tidak terbatas kepada prestasi akademis, meski hal ini tetap menjadi pertimbangan. Mereka yang berprestasi dalam bidang olahraga, seni dan bidang lainnya juga bisa mendapatkan beasiswa," kata Soonawalla.

Di Inggris, salah satu organisasi menawarkan beasiswa untuk pelajar internasional adalah Chevening. Salah satu beasiswa prestisius ini memberikan batas waktu pendaftaran pada 15 Januari 2012.

Selain itu, hampir semua universitas besar di Inggris menawarkan beasiswa untuk level sarjana serta pascasarjana. Kepala Program British Council India, Manjula Rao memaparkan, beasiswa serta proses penerimaan universitas di Inggris berlangsung delapan hingga 10 bulan sebelum batas waktu. Para pelamar bisa mempelajari informasi lengkap yang tersedia di tiap situs.

Di Kanada, umumnya perguruan tinggi di negara bagian utara benua Amerika ini memberikan pemotongan biaya penuh untuk mahasiswa sarjana.

Kebijaksanaan beasiswa luar negeri menyarankan calon mahasiswa mulai mendaftar satu tahun sebelumnya. Pada masa ini, sebaiknya kamu fokus pada beasiswa yang diberikan perguruan tinggi dan sesekali cobalah beasiswa yang ditawarkan lembaga di luar perguruan tinggi.

Selamat berburu beasiswa!

Mau Dapat Beasiswa? Begini Caranya..

|






BEASISWA menjadi tiket bagi para pelajar maupun mahasiswa dengan kemampuan ekonomi terbatas namun ingin mengenyam pendidikan setinggi mungkin. Terutama jika universitas impian tersebut berada di luar negeri yang membutuhkan biaya besar.

Namun, sebelum mengajukan beasiswa, kamu perlu mengetahui lebih dulu berbagai jenis beasiswa yang ditawarkan baik oleh instansi pemerintah maupun universitas yang bersangkutan. Pertimbangan selanjutnya adalah, apakah beasiswa tersebut menanggung seluruh biaya perkuliahan hingga lulus atau hanya sebagian.

Menurut Buku Pintar Beasiswa, dari segi pendanaan, beasiswa dibagi menjadi dua kategori, yaitu beasiswa penuh dan beasiswa sebagian.

Beasiswa penuh (full scholarship)
Sesuai namanya, beasiswa penuh meliputi pendanaan seluruh komponen pendidikan. Jenis beasiswa ini menanggung biaya kuliah, akomodasi, biaya hidup, asuransi, buku pelajaran, biaya penelitian, dan tiket perjalanan. Secara keseluruhan, komponen pendanaan beasiswa penuh hampir sama. Namun, ada pula penyedia beasiswa yang memberikan pendanaan bantuan bagi keluarga tanggungan penerima beasiswa. Contoh program beasiswa penuh, yaitu Chevening, Australian Development Scholarship (ADS), dan Ford Foundation.

Beasiswa sebagian (partial scholarship)
Program beasiswa ini hanya menanggung biaya tertentu saja selama kamu menjalani perkuliahan. Misalnya, pihak sponsor hanya menanggung biaya perkuliahan, akomodasi, dan perjalanan, sementara kamu harus menyediakan dana untuk biaya hidup. Program ini biasanya banyak ditawarkan oleh pihak universitas atau untuk program pendidikan pendek (short/summer course). Jika tetap ingin mengambil beasiswa parsial, baca kembali peraturan yang ditetapkan oleh pihak sponsor terkait izin untuk mencari pihak sponsor lain guna menutupi biaya yang tidak ditanggung.

Selain beasiswa penuh dan parsial, beasiswa juga dapat digolongkan berdasarkan pihak penyedia. Program ini terbagi menjadi beberapa jenis yaitu berasal dari swasta, pemerintah, serta komunitas tertentu.

Beasiswa dari pemerintah
Program ini ditawarkan oleh departemen atau lembaga pemerintahan. Di Indonesia, sejumlah kementerian pun memiliki program ini dan tidak terbatas ditujukan pada pegawai instansi tersebut. Contoh, beasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan sebagainya.

Beasiswa dari pihak swasta
Umumnya, program Coorporate Social Responsibility (CSR) di sejumlah perusahaan swasta di Indonesia saat ini menyasar bidang pendidikan. Tidak heran, banyak tawaran beasiswa yang bisa kamu ajukan.

Beasiswa yang berasal dari negara maju dan donor internasional
Beberapa contoh beasiswa yang merupakan kerja sama Indonesia dengan negara lain, yaitu beasiswa ADS dari pemerintah Australia yang dikelola oleh Ausaid, beasiswa Chevening dari pemerintah Inggris yang dikelola British Council, beasiswa Fullbright pemerintah AS yang dikelola America Indonesia Exchange Foundation (Aminef), pemerintah Belanda melalui beasiswa yang dikelola Nuffic Neso (NEC), dan beasiswa Monbukagakusho dari pemerintah Jepang.

Beasiswa yang berasal dari komunitas, organisasi, atau yayasan
Program ini ditawarkan oleh komunitas, organisasi, atau yayasan tertentu dengan berbagai latar belakang, baik sosial, akademik, maupun keagamaan. Di Indonesia, beasiswa dari The Habiebie Center merupakan contohnya.

Mengenali dengan baik program beasiswa yang kamu ajukan sangat penting agar kamu dapat mempersiapkan dari jauh hari segala pendanaan yang belum ditanggung oleh pihak sponsor. Selain itu kamu dapat memahami dengan baik hak-hak serta kewajiban yang ada dengan pemberi beasiswa sehingga ketika terjadi pengingkaran, kamu dapat melaporkannya.

Beasiswa Belajar Seni di Amerika Serikat

|

Tertarik mendalami bidang seni di Amerika Serikat (AS)? Coba ikuti program beasiswa yang satu ini.

Pemerintah AS melalui Center for Advanced Study in the Visual Arts, National Gallery of Art, membuka program beasiswa seni bertajuk Visiting Senior Fellowship Program 2012-2013. Beasiswa ini akan diberikan untuk periode 1 September 2012 hingga 28 Februari 2013.

Program beasiswa ini merupakan beasiswa riset penuh dan para penerima beasiswanya diharapkan menetap di Washington, AS. Dengan begitu, mereka akan dapat berpartisipasi dalam berbagai aktivitas yang dihelat selama periode beasiswa.

Penerima beasiswa akan diberi tempat tinggal di dekat museum atau pusat seni sesuai bidang kajian yang diambilnya. Bidang kajian yang ditawarkan dalam program beasiswa ini adalah sejarah; serta teori dan kritik seni visual dari berbagai area geografis dan periode yang meliputi lukisan, patung, arsitektur, arsitektur lanskap, urbanisme, cetakan dan gambar, film, fotografi, seni dekoratif, desain industri, dan seni lainnya.

Jika ingin melamar, persiapkan aplikasimu dilengkapi dengan proposal penelitian, atau artikel, atau bagian buku yang pernah kamu tulis. Jangan lupa, sertakan juga dua surat rekomendasi.

Informasi lebih lengkap bisa kamu dapatkan dengan menghubungi:

Center for Advanced Study in the Visual Arts, National Gallery of Art
2000B South Club Drive, Landover
Maryland 20785
Telepon: (202) 842-6482 dan Fax: (202) 789-3026.

Kamu juga dapat menyimak informasi tersebut di laman www.nga.gov/casva dan mengirim surat elektronik ke casva@nga.gov.

Beasiswa Unggulan Kemendikbud 2012

|

Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memberikan apresiasi bagi kawula muda berprestasi. Apresiasi tersebut diberikan dalam beasiswa unggulan untuk jenjang S-1 hingga S-3.

Beasiswa yang ditawarkan meliputi biaya pendidikan, biaya hidup, serta bantuan operasional lainnya, tergantung kompetensi dari masing-masing individu. Pemberian beasiswa ini akan diserahkan langsung kepada mahasiswa bersangkutan hingga mereka menyelesaikan pendidikan tersebut.

Program ini hanya diberikan dalam jangka waktu satu tahun dan tergantung dari kuota masing-masing fakultas. Para peserta harus mengikuti seleksi mandiri nasional untuk lolos sebagai salah satu penerima beasiswa.

Pada 2012, Kemendikbud menyediakan 1.000 tempat untuk beasiswa unggulan. Berminat? Segera lakukan pendaftaran secara manual dan online di http://beasiswaunggulan.kemdiknas.go.id. Bila lulus seleksi, penerima program beasiswa diminta untuk menandatangani kontrak bermaterai dan diberitahu berapa nominal yang diberikan oleh Beasiswa Unggulan sehingga lebih transparan. Pendaftaran telah dibuka sejak 1 Januari 2012 dan akan berakhir pada 31 Desember 2012.

Beasiswa Belajar Gratis di India

|

Pemerintah India melalui Indian Council for Cultural Relations (ICCR) memberikan beasiswa penuh untuk jenjang S-1 hingga S-3.

Program beasiswa General Cultural Scholarship Scheme (GCSS) ini ditujukan kepada mahasiswa dan peneliti Indonesia yang berminat dalam bidang seni, arsitektur, sastra, perdagangan, farmasi, sains, dan agrikultur.

Penerima beasiswa akan mendapatkan fasilitas biaya pendidikan, biaya hidup bulanan, dan biaya kebutuhan lain. Fasilitas lainnya adalah biaya penelitian tahunan, akomodasi, asuransi kesehatan, dan biaya study tour. Namun, biaya transportasi dari dan ke India tidak ditanggung.

Tertarik mencoba? Simak dulu keterangan lengkapnya di laman www.indianembassyjakarta.com, www.jnicc.org, atau www.congendiamedan.or.id.

Kamu juga bisa datang ke Education Wing of the Embassy, Embassy of India, Jalan Rasuna Said Kavling S-1 Kuningan, Jakarta 12950. Atau menelepon ke nomor telepon 021-5204150/52/57, 021-5264931 dengan extension 28, atau 021-5213775. Informasi lewat email bisa kamu dapatkan dengan menghubungi alamat email eoipol@net-zap.com atau edujkt@net-zap.com.

 

©2012 http://dinuszone.blogspot.com/ by Dinus Zone Team